Bawaslu Sampang Dukung Rancang Buku Potret Pengawas Ad hoc
|
Malang. Bawaslu Provinsi Jawa Timur terus melakukan inovasi dalam meningkatkan sumber daya manusia yang ada di Bawaslu Kabupaten Kota Se-Jawa Timur, hal itu ditunjukan dengan Bawaslu se-Jawa Timur Rancang Buku Potret Pengawas Ad-Hoc, yang mana acara tersebut di laksanakan di Bawaslu Kota dingin malang selama dua hari.(26-27/08/2024)
Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi, Nur Elya Anggraini menginginkan buku yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas.
”Sebuah buku yang ibaratnya disampaikan oleh Dewi Lestari, yakni mendengarkan musik lewat tulisan. Buku yang dirancang oleh Bawaslu Kabupaten/Kota terdapat kebaruan yang bisa dinikmati semua orang,” ungkapnya
Menurut Ely, buku tersebut ditargetkan akan diterbitkan pada Desember 2024.
”Jadi kita mulai di akhir Agustus. Dari September sampai Oktober kita akan mencari data yang dibutuhkan dan mulai menulis. Kemudian pada bulan Desember 2024 akan kita luncurkan secara serentak,” jelasnya
Sama halnya seperti apa yang disampaikan oleh Kordiv Sumber Daya Manusia, Organisasi,dan Pelatihan Bawaslu Kabupaten Sampang Mat Sodik saat menghadiri acara tersebut, menyampaikan bahwa penulisan buku ini adalah sesuatu yang bagus, dan untuk itu Bawaslu Kaupaten Sampang akan mendukung Program yang telah disusun oleh Bawaslu Provinsi Jawa Timur.
“pembuatan buku ini merupakan inovasi yang bagus, dan untuk itu Bawaslu Kabupaten Sampang akan melakukan persiapan-persiapan yang akan mendukung terbitnya buku yang di gagas oleh Bawaslu Jatim” terangnya
“melalui tulisan, kita dapat menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang tugas dan fungsi Bawaslu, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengawasan pemilu,’’ Mat Sodik Menambahkan
Akademisi dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Moh Afifuddin memberikan tips dan trik khusus dalam penulisan buku.
”Salah satu teknik yang bisa dilakukan adalah dengan jurnalisme sastrawi. Kita menulis sebuah buku dengan cara sastra. Data yang dibutuhkan valid. Tekniknya menggunakan sastra. Paragraf pertama akan menjadi taruhan kita apakah pembaca akan melanjutkan membaca atau tidak,” ungkapnya
Selain itu, Afif juga mendorong adanya keunikan dari buku yang akan ditulis.
”Jangan kaku seperti membuat laporan. Tapi harus ada keunikan yang dimunculkan. Cover harus bagus. Termasuk judul di depan perlu dibuat semenarik mungkin. Artinya kita harus benar-benar membuat buku yang akan dibaca oleh masyarakat luas,” pungkasnya